2 Anggota DPRD Maluku Tengah Ngamuk Lempari Kaca Karena Tunjangan Lebaran Belum Cair
AMBON, SUARAENAMDUA.COM – Dua anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Tengah, Maluku dilaporkan mengamuk dan melempari kaca Gedung DPRD Maluku Tengah hingga pecah karena tunjungan lebaran tak kunjung dicairkan pada Selasa (2/4) siang.
Dua anggota DPRD itu diketahui bernama Jen Marasabessy dan Faisal Tawainella. Mereka berasal dari Partai Hanura Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Salahutu dan Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah.
Mereka mengamuk karena tinggal menghitung hari saja lebaran namun tunjangan lebaran belum juga dikucurkan, padahal tunjungan Natal tahun lalu kepada anggota DPRD beragama non muslim secepatnya dieksekusi. Namun giliran tunjangan lebaran anggota DPRD muslim tak kunjung kabar berita.
“Mohon maaf, ini bukan soal ras atau apa dan segalanya ketika anggota DPRD khususnya basudara Kristen ketika Natal kemarin hak-hak mereka dieksekusi. Tapi kok kita,”ujar salah satu anggota DPRD Fraksi Hanura, Jen Marasabessy di Gedung DPRD Maluku Tengah, Selasa (2/4).
Aksi lempari kaca Gedung DPRD, kata dia karena kesal dengan salah satu unsur pimpinan DPRD Maluku Tengah yang menyebutkan bahwa saldo kas daerah sementara mengalami defisit alias kosong sehingga kemungkinan tunjungan lebaran untuk anggota DPRD Muslim tak kunjung dibayarkan setelah salah satu anggota Fraksi Partai Hanura mempertanyakan terkait kapan tunjangan lebaran dikucurkan.
Usai mendengar keluhan pimpinan DPRD tersebut mereka pun marah dan sempat berusaha menemui pimpinan DPRD terkait tunjungan lebaran mereka sayangnya upaya mereka tak membuahkan hasil pasalnya yang bersangkutan tidak berada ditempat.
Karena tidak bertemu pimpinan DPRD mereka lantas mengamuk dan melempari kaca pintu masuk Gedung DPRD dengan balok kayu, batu hingga kursi. Mereka menilai ada kriminalisasi terhadap anggota DPRD muslim terkait tunjungan lebaran ketimbang tunjangan Natal untuk anggota DPRD non muslim yang secepatnya dieksekusi.
“Lagi-lagi ada anggota fraksi saya yang berkoordinasi dengan unsur pimpinan DPRD terkait dengan hak-hak anggota DPRD, mereka mengatakan bahwa tidak ada uang di daerah ini. Ini apa sebenarnya,”cetusnya.
Ia lantas meminta pimpinan DPRD lebih terbuka dan transparan terkait pemberian tunjangan lebaran sehingga tidak terkesan pilih kasih karena mereka sebagai anggota DPRD memiliki hak yang sama terkait masalah tunjungan kerja.
“Saya tegaskan disini bahwa ini kita dalam bulan Ramadan tinggal beberapa hari kedepan ini kita sudah masuk dalam suasana lebaran. Kita masih punya kebutuhan-kebutuhan yang lain belum lagi kita bicarakan kebutuhan keluarga atau konstituen,”tuturnya.
Sementara Sekwan DPRD DPRD Kabupaten Maluku Tengah Abdul Manaf Ohorela yang dikonfirmasi pada Selasa (2/3) malam terkait dua anggota DPRD yang mengamuk dan melempari kaca gedung DPRD hingga pecah terkait tunjungan lebaran yang tak kunjung dibayarkan namun yang bersangkutan belum merespons. (GB)